Turkmenistan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Turkmenistan (
bahasa Turkmenistan:
Türkmenistan), juga dikenal sebagai
Turkmenia (
bahasa Rusia:
Туркмения). Sampai tahun 1990, Turkmenistan masih tergabung dalam konstitusi
Uni Soviet yang bernama
Republik Sosialis Soviet Turkmenistan. Turkmenistan terletak di
Asia Tengah dan berbatasan langsung dengan
Iran di selatan,
Afganistan di tenggara,
Uzbekistan di utara,
Kazakhstan di barat laut dan
Laut Kaspia di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan hamparan gurun pasir Karakum. Negara ini memiliki cadangan
gas alam terbesar kelima di dunia.
Saat ini, Turkmenistan menerapkan sistem politik partai tunggal.
Sistem ini dianggap tidak memenuhi prinsip-prinsip dasar demokrasi.
[3] Sejak kemerdekaanya dari Uni Soviet Turkmenistan dipimpin oleh
Saparmurat Atayevich Niyazov bahkan dia menamakan dirinya sebagai Turkmenbashi (
bahasa Turkmenistan:
Türkmenbaşy yang berarti "Pemimpin semua bangsa Turkmen"). Pada 21 Desember 2006, dia meninggal dunia dan digantikan oleh
Gurbanguly Mälikgulyýeviç Berdimuhammedow yang ditunjuk oleh Dewan Keamanan Negara Turkmenistan melalui pemilihan umum pada 11 Februari 2007.
Sejarah
Wilayah
Turkmenistan telah lama dikenal banyak orang dalam sejarah. Banyak
pasukan dari berbagai kerajaan yang dikirim ke wilayah ini, demi
mendapatkan wilayah yang lebih makmur. Wilayah ini sudah lama dikenal
terutama oleh berbagai kekaisaran
Persia. Sejarah wilayah ini dimulai saat
Kaisar Akhemeniyah (Kekaisaran kuno pertama Persia) menaklukan wilayah ini dan membaginya dalam tiga wilayah, Margiana,
Khwarezmia,
Parthia.
Aleksander Agung menaklukan wilayah ini pada abad ke-IV
SM pada perjalanannya menuju Asia Tengah, dan pada saat itu pula
Jalur Sutra dibangun sebagai jalur perdagangan utama yang menghubungkan
Asia dan Cekungan Mediterania. Beberapa abad kemudian, berdiri
Kekaisaran Parthia
Persia dan membangun ibukotanya di Nisa (Situs Warisan Dunia UNESCO di
Turkmenistan), yang saat ini berada sekitar 18 km ke arah barat daya
Ashgabat. Setelah kejatuhan kekaisaran Parthia, wilayah ini kerap kali diduduki oleh berbagai kekaisaran Iran untuk beberapa abad.
Pada abad ke-VII
M,
bangsa Arab menaklukan wilayah ini dan sekaligus memperkenalkan
Islam dan juga budaya
Timur Tengah. Turkmenistan mulai dikenal luas ketika khalifah
Ma'mun Ar-Rasyid dari dinasti
Bani Abbasiyah memindahkan ibukota kerajaan
Khorasan Raya ke Merw (Situs Warisan Dunia UNESCO di Turkmenistan).
Pada pertengahan abad ke-XI
Kekaisaran Turki Seljuk memusatkan kekuasaan wilayahnya di Turkmenistan dalam upaya untuk meluaskan wilayah kekaisarannya hingga
Khorasan. Pada pertengahan abad ke-XII, kekuasaan Kekaisaran Turki Seljuk pun jatuh yang dikalahkan oleh
Genghis Khan yang pada saat itu berhasil merebut kekuasaan di wilayah timur
Laut Kaspia dalam rangka pengembaraannya ke barat.
Tujuh abad kemudian, bangsa Turkmen hidup dibawah kekuasaan berbagai
kekaisaran dan perang antarsuku. Sekitar abad ke-XVII dan ke-XIX Masehi,
kekuasaan di Turkmenistan diperebutkan oleh Kekaisaran Persia,
Kekahanan Khiva, para Emir dari
Bukhara,
dan penguasa Afganistan. Selama masa ini, pemimpin spiritual Turkmen,
Magtymguly Pyragy terkenal karena upaya untuk menjaga kebebasan dan
otonomi bagi rakyatnya.
Pada saat itu, wilayah yang luas di Asia Tengah, termasuk
Turkmenistan belum dipetakan dan hampir tidak dikenal secara luas oleh
bangsa
Eropa dan
Dunia Barat. Persaingan untuk menguasai wilayah tersebut antara
Kekaisaran Inggris dan
Kekaisaran Tsar Rusia ditandai dengan
Permainan Besar.
Sepanjang penaklukan mereka di Asia Tengah, Rusia disambut dengan
perlawanan yang paling berat oleh Turkmenistan. Bagaimanapun juga, pada
tahun 1894 Rusia telah dapat menancapkan pengaruhnya di Turkmenistan dan
memasukkan wilayah itu ke dalam wilayah kekaisarannya.
Masa Uni Soviet
Berdasarkan
Perjanjian Anglo-Rusia 1907, perang antara Kekaisaran Rusia dengan
Kekaisaran Inggris di Asia Tengah pun usai. Sejak saat itu, Turkmenistan
berada penuh dalam kekuasan Kekaisaran Tsar Rusia. Berbagai pengaruh
dari budaya Rusia, termasuk bahasa pun mulai diperkenalkan kepada bangsa
Turkmen. Revolusi Oktober 1917 yang terjadi di Rusia dan
ketidakseimbangan politik menyebabkan keinginan bangsa Turkmen
mendeklarasikan
Republik Sosialis Soviet Turkmenistan, salah satu dari enam republik di Uni Soviet.
Seorang Turkmen berbusana tradisional, sekitar 1905–1915.
Perubahan besar terjadi dalam kehidupan bangsa Turkmen. Bangsa
Turkmen
pun didorong untuk sekular dan mengadaptasi cara berpakain bangsa
Eropa. Aksara yang digunakan dalam bahasa Turkmen pun diganti dari
aksara Arab kuno ke Latin dan pada akhirnya menggunakan
Aksara Sirilik.
Namun, membawa bangsa Turkmen untuk meninggalkan cara-cara
tradisional mereka untuk mendukung komunisme tidak sepenuhnya berhasil
hingga akhir tahun 1948. Kebijakan nasional Uni Soviet, antara tahun
1920 hingga 1930, sebenarnya mempromosikan "Penemuan Tradisi Bangsa
Turkmen"
[4]. Bangsa Turkmen mendapat perlakuan yang lebih dalam administrasi Soviet dan sistem pendidikan. Selama tahun
Stalin memerintah, dia mengizinkan
bahasa Turkmen sebagai bahasa resmi di Republik Sosialis Soviet Turkmenistan.
Masa Kemerdekaan
Ketika
Uni Soviet mulai runtuh, Turkmenistan dan republik
Asia Tengah
lainnya cemas akan keadaan negara, karena mereka membutuhkan kekuatan
ekonomi dan pasar umum dari Uni Soviet untuk bisa mencapai kemakmuran.
Namun demikian, Turkmenistan mengumandangkan kemerdekaannya pada tanggal
27 Oktober 1991, dan merupakan republik terakhir Soviet yang memisahkan
diri
[5].
Pada tahun 1991, Turkmenistan bergabung dalam
Persemakmuran Negara-Negara Merdeka,
sebuah organisasi internasional yang anggotanya terdiri dari
negara-negara pecahan Uni Soviet. Namun, Turkmenistan mngurangi status
keanggotaannya dalam organisasi tersebut menjadi "anggota asosiasi" pada
Agusus 2004. Pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Turkmenistan
bahwa kebijakan negara tersebut akan netral selamanya
[6].
Pemimpin lama
Republik Sosialis Soviet Turkmenistan,
Saparmurat Niyazov menjadi presiden pertama Turkmenistan setelah
keruntuhan Uni Soviet.
Di bawah kepemimpinan dia, hubungan antara bangsa Rusia dan Turkmen
sangat dingin. Dia menyebut dirinya sebagai seorang promotor Muslim
tradisional dan budaya bangsa Turkmen, bahkan dia menyebut dirinya
sebagai Türkmenbaşy, yang berarti Pemimpin semua bangsa Turkmen.
Perpanjangan kekuasaan dia bertambah besar pada awal 1990an, dan pada
tahun 1999, dia menjadi
Presiden seumur hidup.
Dia meninggal dunia pada 21 Desember 2005 tanpa meninggalkan pewaris.
Seorang mantan wakil perdana menteri dikabarkan adalah anak tidak
sahnya dia. Gurbanguly Berdymukhamedov dipilih untuk menggantikan dia
pada 11 Februari 2007 melalui pemilihan umum.
Politik
Istana Kepresidenan Turkmenistan di
Ashgabat
Setelah 69 tahun menjadi bagian dari
Uni Soviet dan 67 tahun menjadi bagian dari republik kesatuan dalam
Uni Soviet, pada tanggal 27 Oktober 1991,rakyat Turkmenistan memutuskan untuk merdeka dan berpisah dari
Uni Soviet.
Presiden seumur hidup Saparmurat Atayevich Niyazov yang merupakan mantan birokrat
Partai Komunis Uni Soviet
yang memimpin Turkmenistan dari tahun 1985, ketika dia menjabat ketua
Partai Komunis Turkmenistan. Dia mengambil alih kepemimpinan setelah
keruntuhan
Uni Soviet dan pada tanggal 28 Desember 1999, dia diangkat sebagai
Presiden seumur hidup Turkmenistan oleh Mejlis (majelis setempat).
Bekas partai Komunis, sekarang dikenal sebagai Partai Demokrat
Turkmenistan yang merupakan partai tunggal yang diizinkan oleh
pemerintah. Partai polik lainnya dianggap tidak sah atau ilegal kecual
mendapat persetujuan dari pemerintah.
Pembagian Wilayah
Turkmenistan dibagi menjadi lima provinsi atau
welayatlar (tunggal
welayat) dan sebuah wilayah ibukota. Setiap welayat dibagi menjadi beberapa
etraplar (tunggal
etrap).
Koordinat:
40°00′LU 60°00′BT
Kota Ashgabat |
|
Ashgabat |
470 km2 (180 sq mi) |
871,500 |
|
Provinsi Ahal |
TM-A |
Anau |
97,160 km2 (37,510 sq mi) |
939,700 |
1 |
Provinsi Balkan |
TM-B |
Balkanabat |
139,270 km2 (53,770 sq mi) |
553,500 |
2 |
Provinsi Daşoguz |
TM-D |
Daşoguz |
73,430 km2 (28,350 sq mi) |
1,370,400 |
3 |
Provinsi Lebap |
TM-L |
Türkmenabat |
93,730 km2 (36,190 sq mi) |
1,334,500 |
4 |
Provinsi Mary |
TM-M |
Mary |
87,150 km2 (33,650 sq mi) |
1,480,400 |
5 |
Iklim
Sebagian
besar wilayah Turkmenistan merupakan gurun pasir terkering di dunia,
yang di mana di beberapa tempat memiliki curah hujan tahunan hanya
mencapai 12 mm (0.47 inci). Suhu tertinggi yang pernah tercatat yaitu
sekitar 48.9
°C (120
°F) dan di Kerki, sebuah kota kecil yang terletak di tepi
Sungai Amu Darya, yaitu sekitar 51.7
°C (125.1
°F) pada Juli 1983.
Geografi
Dengan
luas 488.100 km2 (188.500 sq mi), Turkmenistan adalah negara ke-52
terbesar di dunia. Luasnya sedikit lebih kecil ketimbang luas
Spanyol dan lebih besar daripada negara bagian
California. Negara ini terletak antara garis lintang 35 ° dan 43 ° U dan bujur 52 ° dan 67 ° T. Terletak di
Asia Tengah
yang sebagian besar merupakan wilayah gurun pasir yang dibatasi oleh
barisan pegunungan, menyebabkan 80% wilayahnya diselimuti oleh gurun
Karakum. Di bagian tengah wilayah ini merupakan daerah Dataran rendah
Turpan. Di bagian barat daya wilayah ini terdapat pegunungan Kopet Dag
yang memiliki puncak tertinggi Kuh-e Rizeh (Gunung Rizeh) sekitar 2,912
meter (9,553
kaki)
[8].
Badai pasir di Turkmenistan
Di bagian barat negara ini terbentang Barisan Pegunungan Balkan Besar (sebagian besar terletak di
Provinsi Balkan) dan juga Barisan Pegunungan Köýtendag di bagian timur laut yang berbatasan dengan
Uzbekistan, yakni di
Provinsi Lebap.
Barisan Pegunungan Balkan Besar menjulang tinggi dengan puncak
tertingginya Gora Arlan (Gunung Arlan) sekitar 1,880 meter (6,710 kaki)
[9] dan puncak tertingginya,
Ayrybaba yang terletak di Barisan Pegunungan Kugitangtau sekitar 3,137 meter (10,292 kaki)
[10]. Terbentang pula sungai-sungai besar seperti Amu Darya, Mughrab dan Hari.
Demografi
Sebagian besar penduduk Turkmenistan merupakan
etnis Turkmen dan diikuti oleh etnis-etnis minoritas lainnya seperti etnis
Uzbek dan
Rusia. Jumlah kecil minoritas lainnya berasal dari etnis
Kazakh,
Tatar,
Ukraina,
Azerbaijan,
Armenia dan
Balokh. Persentasi etnis Rusia menurun dari 18.6% pada tahun 1939 menjadi 9.5% pada tahun 1989.
Bahasa
Bahasa Turkmen merupakan bahasa resmi di Turkmenistan, walaupun masih banyak penduduknya yang menggunakan bahasa
Rusia
untuk komunikasi antaretnis. Sekitar 72% penduduknya menggunakan bahasa
Turkmen, 12% menggunakan bahasa Rusia, 9% menggunakan bahasa
Uzbek dan 7% menggunakan bahasa lainnya.
Agama
Berdasarkan pada CIA World Factbook,
Islam dianut oleh sekitar 89% penduduk, sementara 9% penduduknya menganut kristen
Gereja Ortodoks
dan lainnya sekitar 2% dilaporkan sebagai penganut atheis. Islam masuk
ke Turkmenistan melalui kegiatan misionaris, di mana para misionaris
merupakan orang suci yang terkadang dianggap sebagai leluhur dari suku
atau etnik tertentu, kemudian mereka menjadi "pendiri" kelompok suku.
Pada masa
Uni Soviet,
semua hal yang berhubungan dengan keagamaan dibekukan oleh otoritas
komunis Soviet. Sebagian besar sekolah dan lembaga keagamaan ditutup dan
dilarang, bahkan sebagian besar mesjid pun ditutup. Namun, sejak tahun
1990, telah dilakukan usaha untuk mengembalikan semua peninggalan budaya
yang hilang dan dilarang pada masa Uni Soviet. Presiden pertama
Saparmurat Atayevich Niyazov
menyatakan bahwa nilai-nilai dasar keislaman harus diajarkan di
sekolah-sekolah umum. Beberapa institusi islam, termasuk sekolah-sekolah
keagamaan dan mesjid telah kembali dibuka dengan banyak bantuan
dukungan dari
Arab Saudi,
Kuwait dan
Turki. Kelas-kelas keagamaan pun diadakan di semua sekolah dan mesjid dengan beberapa menggunakan
Bahasa Arab, pelajaran
Al-Qur'an dan
Hadis, serta sejarah Islam.
[11]
Warisan
Lihat pula
Rujukan
- ^ a b c d "Turkmenistan". International Monetary Fund. Diakses tanggal 29 Oktober 2015.
- ^ "Gini Index". World Bank. Diakses tanggal 2 Maret 2011.
- ^ Freedom House: Freedom in the world, country report on Turkmenistan http://www.freedomhouse.org/template.cfm?page=22&year=2009&country=7723
- ^ Terry Martin- the Affirmative Action Empire (Itacha & London)
- ^ Tribe, Class, and Nation in Turkmenistan, page 1 Tribal Nation: The Making of Soviet Turkmenistan
- ^ Turkmenistan Reduces Ties To ‘Associate Member' Radio Free Europe, 29 August 2005
- ^ a b Statistical Yearbook of Turkmenistan 2000-2004, National Institute of State Statistics and Information of Turkmenistan, Ashgabat, 2005.
- ^ Kuh-e Rizeh on Peakbagger.com
- ^ Mount Arlan on Peakbagger.com
- ^ Ayrybaba on Peakbagger.com
- ^ Larry Clark, Michael Thurman, and David Tyson. "Turkmenistan". A Country Study: Turkmenistan (Glenn E. Curtis, editor). Library of Congress Federal Research Division (March 1996). This article incorporates text from this source, which is in the public domain.[1]
- ^ UNESCO. Ancient Merv State Historical and Cultural Park.
- ^ UNESCO. Köneürgenç.
- ^ UNESCO. Nisa Fortress.
Pranala luar