Rabu, 28 September 2016

Turkmenistan

Turkmenistan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Turkmenistan
Türkmenistan (Turkmen)
Bendera Lambang
Moto
Lagu kebangsaan
Garaşsyz Bitarap Türkmenistanyň Döwlet Gimni
Ibu kota
(dan kota terbesar)
Ashgabat
37°58′LU 58°20′BT
Bahasa resmi Turkmen
Pemerintahan Republik presidensial
 -  Presiden Gurbanguly Berdimuhammedow
Legislatif Mejlis
Pembentukan
 -  Kekhanan Khiva 1511 
 -  Republik Sosialis Soviet Otonom Turkestan 30 April 1918 
 -  Republik Sosialis Soviet Turkmenistan 13 Mei 1925 
 -  Kemerdekaan diumumkan dari Uni Soviet 27 Oktober 1991 
 -  Diakui 25 Desember 1991 
Luas
 -  Total 491.210 km2 (52)
 -  Perairan (%) 3,7
Penduduk
 -  Perkiraan 2012 4.751.120 (120)
 -  Kepadatan 10,7/km2 (221)
PDB (KKB) Perkiraan 2014
 -  Total $82.395 miliar[1] (84)
 -  Per kapita $14.217[1] (80)
PDB (nominal) Perkiraan 2014
 -  Total $47.932 miliar[1] (86)
 -  Per kapita $7.534[1] (76)
Gini (1998) 40,8 (sedang)[2]
IPM (2013) 0,698 (menengah) (103)
Mata uang Manat Turkmenistan (T) (TMM)
Zona waktu Waktu Turkmenistan (TMT) (UTC+5)
Lajur kemudi kanan
Kode ISO 3166 TM
Ranah Internet .tm
Kode telepon +993
Turkmenistan (bahasa Turkmenistan: Türkmenistan), juga dikenal sebagai Turkmenia (bahasa Rusia: Туркмения). Sampai tahun 1990, Turkmenistan masih tergabung dalam konstitusi Uni Soviet yang bernama Republik Sosialis Soviet Turkmenistan. Turkmenistan terletak di Asia Tengah dan berbatasan langsung dengan Iran di selatan, Afganistan di tenggara, Uzbekistan di utara, Kazakhstan di barat laut dan Laut Kaspia di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan hamparan gurun pasir Karakum. Negara ini memiliki cadangan gas alam terbesar kelima di dunia.
Saat ini, Turkmenistan menerapkan sistem politik partai tunggal. Sistem ini dianggap tidak memenuhi prinsip-prinsip dasar demokrasi.[3] Sejak kemerdekaanya dari Uni Soviet Turkmenistan dipimpin oleh Saparmurat Atayevich Niyazov bahkan dia menamakan dirinya sebagai Turkmenbashi (bahasa Turkmenistan: Türkmenbaşy yang berarti "Pemimpin semua bangsa Turkmen"). Pada 21 Desember 2006, dia meninggal dunia dan digantikan oleh Gurbanguly Mälikgulyýeviç Berdimuhammedow yang ditunjuk oleh Dewan Keamanan Negara Turkmenistan melalui pemilihan umum pada 11 Februari 2007.

Daftar isi

Sejarah

Wilayah Turkmenistan telah lama dikenal banyak orang dalam sejarah. Banyak pasukan dari berbagai kerajaan yang dikirim ke wilayah ini, demi mendapatkan wilayah yang lebih makmur. Wilayah ini sudah lama dikenal terutama oleh berbagai kekaisaran Persia. Sejarah wilayah ini dimulai saat Kaisar Akhemeniyah (Kekaisaran kuno pertama Persia) menaklukan wilayah ini dan membaginya dalam tiga wilayah, Margiana, Khwarezmia, Parthia.
Aleksander Agung menaklukan wilayah ini pada abad ke-IV SM pada perjalanannya menuju Asia Tengah, dan pada saat itu pula Jalur Sutra dibangun sebagai jalur perdagangan utama yang menghubungkan Asia dan Cekungan Mediterania. Beberapa abad kemudian, berdiri Kekaisaran Parthia Persia dan membangun ibukotanya di Nisa (Situs Warisan Dunia UNESCO di Turkmenistan), yang saat ini berada sekitar 18 km ke arah barat daya Ashgabat. Setelah kejatuhan kekaisaran Parthia, wilayah ini kerap kali diduduki oleh berbagai kekaisaran Iran untuk beberapa abad.
Pada abad ke-VII M, bangsa Arab menaklukan wilayah ini dan sekaligus memperkenalkan Islam dan juga budaya Timur Tengah. Turkmenistan mulai dikenal luas ketika khalifah Ma'mun Ar-Rasyid dari dinasti Bani Abbasiyah memindahkan ibukota kerajaan Khorasan Raya ke Merw (Situs Warisan Dunia UNESCO di Turkmenistan).
Pada pertengahan abad ke-XI Kekaisaran Turki Seljuk memusatkan kekuasaan wilayahnya di Turkmenistan dalam upaya untuk meluaskan wilayah kekaisarannya hingga Khorasan. Pada pertengahan abad ke-XII, kekuasaan Kekaisaran Turki Seljuk pun jatuh yang dikalahkan oleh Genghis Khan yang pada saat itu berhasil merebut kekuasaan di wilayah timur Laut Kaspia dalam rangka pengembaraannya ke barat.
Tujuh abad kemudian, bangsa Turkmen hidup dibawah kekuasaan berbagai kekaisaran dan perang antarsuku. Sekitar abad ke-XVII dan ke-XIX Masehi, kekuasaan di Turkmenistan diperebutkan oleh Kekaisaran Persia, Kekahanan Khiva, para Emir dari Bukhara, dan penguasa Afganistan. Selama masa ini, pemimpin spiritual Turkmen, Magtymguly Pyragy terkenal karena upaya untuk menjaga kebebasan dan otonomi bagi rakyatnya.
Pada saat itu, wilayah yang luas di Asia Tengah, termasuk Turkmenistan belum dipetakan dan hampir tidak dikenal secara luas oleh bangsa Eropa dan Dunia Barat. Persaingan untuk menguasai wilayah tersebut antara Kekaisaran Inggris dan Kekaisaran Tsar Rusia ditandai dengan Permainan Besar. Sepanjang penaklukan mereka di Asia Tengah, Rusia disambut dengan perlawanan yang paling berat oleh Turkmenistan. Bagaimanapun juga, pada tahun 1894 Rusia telah dapat menancapkan pengaruhnya di Turkmenistan dan memasukkan wilayah itu ke dalam wilayah kekaisarannya.

Masa Uni Soviet

Berdasarkan Perjanjian Anglo-Rusia 1907, perang antara Kekaisaran Rusia dengan Kekaisaran Inggris di Asia Tengah pun usai. Sejak saat itu, Turkmenistan berada penuh dalam kekuasan Kekaisaran Tsar Rusia. Berbagai pengaruh dari budaya Rusia, termasuk bahasa pun mulai diperkenalkan kepada bangsa Turkmen. Revolusi Oktober 1917 yang terjadi di Rusia dan ketidakseimbangan politik menyebabkan keinginan bangsa Turkmen mendeklarasikan Republik Sosialis Soviet Turkmenistan, salah satu dari enam republik di Uni Soviet.
Seorang Turkmen berbusana tradisional, sekitar 1905–1915.
Perubahan besar terjadi dalam kehidupan bangsa Turkmen. Bangsa Turkmen pun didorong untuk sekular dan mengadaptasi cara berpakain bangsa Eropa. Aksara yang digunakan dalam bahasa Turkmen pun diganti dari aksara Arab kuno ke Latin dan pada akhirnya menggunakan Aksara Sirilik.
Namun, membawa bangsa Turkmen untuk meninggalkan cara-cara tradisional mereka untuk mendukung komunisme tidak sepenuhnya berhasil hingga akhir tahun 1948. Kebijakan nasional Uni Soviet, antara tahun 1920 hingga 1930, sebenarnya mempromosikan "Penemuan Tradisi Bangsa Turkmen"[4]. Bangsa Turkmen mendapat perlakuan yang lebih dalam administrasi Soviet dan sistem pendidikan. Selama tahun Stalin memerintah, dia mengizinkan bahasa Turkmen sebagai bahasa resmi di Republik Sosialis Soviet Turkmenistan.

Masa Kemerdekaan

Ketika Uni Soviet mulai runtuh, Turkmenistan dan republik Asia Tengah lainnya cemas akan keadaan negara, karena mereka membutuhkan kekuatan ekonomi dan pasar umum dari Uni Soviet untuk bisa mencapai kemakmuran. Namun demikian, Turkmenistan mengumandangkan kemerdekaannya pada tanggal 27 Oktober 1991, dan merupakan republik terakhir Soviet yang memisahkan diri[5].
Pada tahun 1991, Turkmenistan bergabung dalam Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, sebuah organisasi internasional yang anggotanya terdiri dari negara-negara pecahan Uni Soviet. Namun, Turkmenistan mngurangi status keanggotaannya dalam organisasi tersebut menjadi "anggota asosiasi" pada Agusus 2004. Pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Turkmenistan bahwa kebijakan negara tersebut akan netral selamanya[6].
Pemimpin lama Republik Sosialis Soviet Turkmenistan, Saparmurat Niyazov menjadi presiden pertama Turkmenistan setelah keruntuhan Uni Soviet. Di bawah kepemimpinan dia, hubungan antara bangsa Rusia dan Turkmen sangat dingin. Dia menyebut dirinya sebagai seorang promotor Muslim tradisional dan budaya bangsa Turkmen, bahkan dia menyebut dirinya sebagai Türkmenbaşy, yang berarti Pemimpin semua bangsa Turkmen. Perpanjangan kekuasaan dia bertambah besar pada awal 1990an, dan pada tahun 1999, dia menjadi Presiden seumur hidup.
Dia meninggal dunia pada 21 Desember 2005 tanpa meninggalkan pewaris. Seorang mantan wakil perdana menteri dikabarkan adalah anak tidak sahnya dia. Gurbanguly Berdymukhamedov dipilih untuk menggantikan dia pada 11 Februari 2007 melalui pemilihan umum.

Politik

Istana Kepresidenan Turkmenistan di Ashgabat
Setelah 69 tahun menjadi bagian dari Uni Soviet dan 67 tahun menjadi bagian dari republik kesatuan dalam Uni Soviet, pada tanggal 27 Oktober 1991,rakyat Turkmenistan memutuskan untuk merdeka dan berpisah dari Uni Soviet.
Presiden seumur hidup Saparmurat Atayevich Niyazov yang merupakan mantan birokrat Partai Komunis Uni Soviet yang memimpin Turkmenistan dari tahun 1985, ketika dia menjabat ketua Partai Komunis Turkmenistan. Dia mengambil alih kepemimpinan setelah keruntuhan Uni Soviet dan pada tanggal 28 Desember 1999, dia diangkat sebagai Presiden seumur hidup Turkmenistan oleh Mejlis (majelis setempat).
Bekas partai Komunis, sekarang dikenal sebagai Partai Demokrat Turkmenistan yang merupakan partai tunggal yang diizinkan oleh pemerintah. Partai polik lainnya dianggap tidak sah atau ilegal kecual mendapat persetujuan dari pemerintah.

Pembagian Wilayah

Turkmenistan dibagi menjadi lima provinsi atau welayatlar (tunggal welayat) dan sebuah wilayah ibukota. Setiap welayat dibagi menjadi beberapa etraplar (tunggal etrap).
Turkmenistan is located in Turkmenistan
Ashgabat
Ashgabat
Balkanabat
Balkanabat
Daşoguz
Daşoguz
Türkmenabat
Türkmenabat
Mary
Mary
Türkmenbaşy
Türkmenbaşy
Peta Turkmenistan
Koordinat: 40°00′LU 60°00′BT
Provinsi ISO 3166-2 Ibukota Luas[7] Jumlah Penduduk (2005)[7] Key
Kota Ashgabat
Ashgabat 470 km2 (180 sq mi) 871,500
Provinsi Ahal TM-A Anau 97,160 km2 (37,510 sq mi) 939,700 1
Provinsi Balkan TM-B Balkanabat  139,270 km2 (53,770 sq mi) 553,500 2
Provinsi Daşoguz TM-D Daşoguz 73,430 km2 (28,350 sq mi) 1,370,400 3
Provinsi Lebap TM-L Türkmenabat 93,730 km2 (36,190 sq mi) 1,334,500 4
Provinsi Mary TM-M Mary 87,150 km2 (33,650 sq mi) 1,480,400 5

Iklim

Sebagian besar wilayah Turkmenistan merupakan gurun pasir terkering di dunia, yang di mana di beberapa tempat memiliki curah hujan tahunan hanya mencapai 12 mm (0.47 inci). Suhu tertinggi yang pernah tercatat yaitu sekitar 48.9 °C (120°F) dan di Kerki, sebuah kota kecil yang terletak di tepi Sungai Amu Darya, yaitu sekitar 51.7 °C (125.1 °F) pada Juli 1983.

Geografi

Dengan luas 488.100 km2 (188.500 sq mi), Turkmenistan adalah negara ke-52 terbesar di dunia. Luasnya sedikit lebih kecil ketimbang luas Spanyol dan lebih besar daripada negara bagian California. Negara ini terletak antara garis lintang 35 ° dan 43 ° U dan bujur 52 ° dan 67 ° T. Terletak di Asia Tengah yang sebagian besar merupakan wilayah gurun pasir yang dibatasi oleh barisan pegunungan, menyebabkan 80% wilayahnya diselimuti oleh gurun Karakum. Di bagian tengah wilayah ini merupakan daerah Dataran rendah Turpan. Di bagian barat daya wilayah ini terdapat pegunungan Kopet Dag yang memiliki puncak tertinggi Kuh-e Rizeh (Gunung Rizeh) sekitar 2,912 meter (9,553 kaki)[8].
Badai pasir di Turkmenistan
Di bagian barat negara ini terbentang Barisan Pegunungan Balkan Besar (sebagian besar terletak di Provinsi Balkan) dan juga Barisan Pegunungan Köýtendag di bagian timur laut yang berbatasan dengan Uzbekistan, yakni di Provinsi Lebap. Barisan Pegunungan Balkan Besar menjulang tinggi dengan puncak tertingginya Gora Arlan (Gunung Arlan) sekitar 1,880 meter (6,710 kaki)[9] dan puncak tertingginya, Ayrybaba yang terletak di Barisan Pegunungan Kugitangtau sekitar 3,137 meter (10,292 kaki)[10]. Terbentang pula sungai-sungai besar seperti Amu Darya, Mughrab dan Hari.

Demografi

Sebagian besar penduduk Turkmenistan merupakan etnis Turkmen dan diikuti oleh etnis-etnis minoritas lainnya seperti etnis Uzbek dan Rusia. Jumlah kecil minoritas lainnya berasal dari etnis Kazakh,Tatar, Ukraina, Azerbaijan, Armenia dan Balokh. Persentasi etnis Rusia menurun dari 18.6% pada tahun 1939 menjadi 9.5% pada tahun 1989.

Bahasa

Bahasa Turkmen merupakan bahasa resmi di Turkmenistan, walaupun masih banyak penduduknya yang menggunakan bahasa Rusia untuk komunikasi antaretnis. Sekitar 72% penduduknya menggunakan bahasa Turkmen, 12% menggunakan bahasa Rusia, 9% menggunakan bahasa Uzbek dan 7% menggunakan bahasa lainnya.

Agama

Berdasarkan pada CIA World Factbook, Islam dianut oleh sekitar 89% penduduk, sementara 9% penduduknya menganut kristen Gereja Ortodoks dan lainnya sekitar 2% dilaporkan sebagai penganut atheis. Islam masuk ke Turkmenistan melalui kegiatan misionaris, di mana para misionaris merupakan orang suci yang terkadang dianggap sebagai leluhur dari suku atau etnik tertentu, kemudian mereka menjadi "pendiri" kelompok suku.
Pada masa Uni Soviet, semua hal yang berhubungan dengan keagamaan dibekukan oleh otoritas komunis Soviet. Sebagian besar sekolah dan lembaga keagamaan ditutup dan dilarang, bahkan sebagian besar mesjid pun ditutup. Namun, sejak tahun 1990, telah dilakukan usaha untuk mengembalikan semua peninggalan budaya yang hilang dan dilarang pada masa Uni Soviet. Presiden pertama Saparmurat Atayevich Niyazov menyatakan bahwa nilai-nilai dasar keislaman harus diajarkan di sekolah-sekolah umum. Beberapa institusi islam, termasuk sekolah-sekolah keagamaan dan mesjid telah kembali dibuka dengan banyak bantuan dukungan dari Arab Saudi, Kuwait dan Turki. Kelas-kelas keagamaan pun diadakan di semua sekolah dan mesjid dengan beberapa menggunakan Bahasa Arab, pelajaran Al-Qur'an dan Hadis, serta sejarah Islam.[11]

Warisan

Daftar Situs Warisan Dunia di Turkmenistan
Gambar Nama Lokasi Catatan Tanggal Penambahan Tipe
Cyark merv 3.jpg Ancient Merv Mary Kota-Oase utama di Asia Tengah, pada masa Jalur Sutra 1995 Budaya[12]
KonyeUrgenchMinaret.jpg Köneürgenç Köneürgenç Reruntuhan ibukota Khwarezmia pada abad ke-XII 2005 Budaya[13]

Benteng Parthia Nisa Bagyr, Provinsi Ahal Salah satu ibukota pertama Kekaisaran Parthia 2007 Budaya[14]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ a b c d "Turkmenistan". International Monetary Fund. Diakses tanggal 29 Oktober 2015.
  2. ^ "Gini Index". World Bank. Diakses tanggal 2 Maret 2011.
  3. ^ Freedom House: Freedom in the world, country report on Turkmenistan http://www.freedomhouse.org/template.cfm?page=22&year=2009&country=7723
  4. ^ Terry Martin- the Affirmative Action Empire (Itacha & London)
  5. ^ Tribe, Class, and Nation in Turkmenistan, page 1 Tribal Nation: The Making of Soviet Turkmenistan
  6. ^ Turkmenistan Reduces Ties To ‘Associate Member' Radio Free Europe, 29 August 2005
  7. ^ a b Statistical Yearbook of Turkmenistan 2000-2004, National Institute of State Statistics and Information of Turkmenistan, Ashgabat, 2005.
  8. ^ Kuh-e Rizeh on Peakbagger.com
  9. ^ Mount Arlan on Peakbagger.com
  10. ^ Ayrybaba on Peakbagger.com
  11. ^ Larry Clark, Michael Thurman, and David Tyson. "Turkmenistan". A Country Study: Turkmenistan (Glenn E. Curtis, editor). Library of Congress Federal Research Division (March 1996). This article incorporates text from this source, which is in the public domain.[1]
  12. ^ UNESCO. Ancient Merv State Historical and Cultural Park.
  13. ^ UNESCO. Köneürgenç.
  14. ^ UNESCO. Nisa Fortress.

Pranala luar

Rabu, 07 September 2016

King Sanrobone

SANROBONE

Daftar Urutan Kronologi Raja-raja yang pernah memerintah di Sanrobone (Karaeng Sanrobone) :

1. PANCABILLUKA, seorang laki-laki yang berasal dari kayangan yang turun ke bumi, yang kemudian memerintah Sanrobone.
2. TUNIJALLOKA RI PARANGNA.
3. KARAENG MASSAWAYA, tahun 1565 gugur bersama Raja Gowa ke-11 Tunibatta, pada waktu kedua raja ini menyerang Bone.
4. TUNIBOSARA.
5. TUMENANGA RI PARALAKENNA
6. I PANUSURANG DG. MANASSA TUMENANGA RI CAMPAGANA, saudara ipar dari Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin.
7. KARAENGA I PUCU.
8. SANRA KARAENG BANYUARA "I TANIJE'NE", ayah-mertua dari Raja Gowa ke-16 Sultan Hasanuddin.
9. I MAPPADULUNG DG. MATTIMUNG KARAENG CAMPAGAYA - SULTAN ABDUL JALIL, yang kemudian menjadi Raja Gowa ke-19.
10. RAJA-PUTRI YATATOJENG KARAENG BONTOMAJANNANG, adik dari Raja Sanrobone ke-9.
11. PAKANNA KARAENG PANGKAJENE, putra dari suami istri Raja Bima MBELU dan karaeng Bontoje'ne.
12. TUMENANGA RI MASIGINA, Putra dari raja Sanrobone ke-11.
13. TUMENANGA RI SANROBONE, Putra dari raja Sanrobone ke-12.
14. TUMENANGA RI PARASANGANNA, Putra dari raja Sanrobone ke-13.
15. TUMENANGA RI LAGARUDA, mangkat tahun 1838. Mempermaisurikan karaeng Lempangang tidak beranak. Dari istri lain yang bernama SAJIA melahirkan 2 (dua) orang putri, I Memang karaeng Bulu-bulu dan karaeng Boddia.
16. LA PATAU, putra dari suami-istri Karaeng Karuwisi dan Addatuang Sidenreng. Ayahanda La Patau yakni Karaeng Karuwisi bersaudara dengan raja Sanrobone ke-15.
17. Raja-Putri I MEMANG KARAENG BULU-BULU

Sesudah Raja-Putri Sanrobone ke-17 ini, Raja-raja sanrobone tidak lagi bergelar SOMBA, tapi sebagai Karaeng Sanrobone.

18. I BANTANG DG. NGILAU
19. I GUNTURU DATU LOLO
20. I PAMUSURANG DG. PABETA
21. I BASO DG. PATOMBONG KARAENG CAMPAGAYA, menjelang Perang Gowa Tahun 1905 ditarik ke Gowa oleh Raja Gowa ke-33 Sultan Husain, untuk memegang pasukan melawan Belanda dibawah paji perang(=bate bundu) "Garudaya".

Setelah perang Gowa berakhir, pemerintah kolonial Belanda, berusaha untuk merehabiliter Sanrobone, dengan mengajak salah satu Karaeng Kaballokang untuk diangkat menjadi Pemimpin yang baru, tapi ajakan ini ditolak. Tindakan selanjutnya, berdasarkan Staatblad 1916 No.352 memecah negeri ini menjadi 11 (sebelas) distrik yang dikoordiner oleh seorang pamongpraja Belanda yang bergelar Controleur/Gezaghebber yang berkedudukan di Takalar. Masing-masing distrik dipimpin oleh seorang Karaeng atau seorang Gallarang dan diberi pangkat Regent, masing-masing: 1. SANROBONE (karaeng) yang mula-mula diangkat adalah bekas pembantu-tetap Karaeng Sanrobone ke-20, yaitu : Yusuf Dg. Maropu, kemudian Baso Dg. Manyengka menyusul I Mallombasi Dg. Kilo. ; 2. LAIKANG (karaeng) ; 3. LAKATONG (gallarang) ; 4. BANGKALA (karaeng) ; 5. LENGKESE (gallarang) ; 6. TOPEJAWA (karaeng) ; 7. TAKALARA (karaeng) ; 8. PAPPA (karaeng) ; 9. GALESONG (karaeng) ; 10. BONTONOMPO (karaeng) ; 11. POLOMBANGKENG (karaeng)

Referensi : "Lontara Sanrobone" Collected by (Alm) Abdullah Ambong Dg. Mattola. (Pamanku), di tulis kembali Oleh Tajul Arifin Samman Dg. Mattola.

Senin, 16 Mei 2016

Sanrobone

Kabupaten Takalar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Takalar
ᨈᨀᨒᨑ
Lambang Kabupaten Takalar.png
Lambang Kabupaten Takalar
ᨈᨀᨒᨑ
Moto: Takalar Kota "MENYALA" (Menarik, Nyaman dan Asri)
ᨄᨑᨊᨘᨕᨀᨘ (Parannuangku)

-
Peta lokasi Kabupaten Takalar
ᨈᨀᨒᨑ
Koordinat: -
Provinsi Sulawesi Selatan
Dasar hukum -
Tanggal Peresmian -
Ibu kota Pattallassang
Pemerintahan
 - Bupati H. Burhanuddin Baharuddin
 - APBD -
 - DAU Rp479.073.701.000.-(2013)[1]
Luas 566,51 km2
Populasi
 - Total 250.000 jiwa [per kapan?]
 - Kepadatan 441,3 jiwa/km2
Demografi
 - Kode area telepon -
Pembagian administratif
 - Kecamatan 9
 - Kelurahan 22
 - Desa 61
Simbol khas daerah
 - Situs web www.takalarkab.go.id
Kabupaten Takalar adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kotanya terletak di Pattallassang. Kab. Takalar terdiri dari delapan kecamatan, yaitu Pattallassang, Polombangkeng Selatan, Polombangkeng Utara, Galesong, Galesong Selatan, Galesong Utara, Mappakasunggu dan Manggarabombang. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 566,51 km² dan berpenduduk sebanyak ± 250.000 jiwa.

Daftar isi

Sejarah

Kabupaten Takalar yang hari jadinya pada tanggal 10 Februari 1960. Sebelumnya, Takalar sebagai Onder afdeling yang tergabung dalam daerah Swatantra MAKASSAR bersama-sama dengan Onder afdeling Makassar, Gowa, Maros, Pangkajene Kepulauan dan Jeneponto.
Onder afdeling Takalar, membawahi beberapa district (adat gemen chap) yaitu: District Polombangkeng, District Galesong, District Topejawa, District Takalar, District Laikang, District Sanrobone. Setiap District diperintah oleh seorang Kepala Pemerintahan yang bergelar Karaeng, kecuali District Topejawa diperintah oleh Kepala Pemerintahan yang bergelar Lo’mo.
Setelah terbentuknya Kabupaten Takalar, maka Districk Polombangkeng dijadikan 2 (dua) Kecamatan yaitu Kecamatan Polombangkeng Selatan dan Polombangkeng Utara, Districk Galesong dijadikan 2 (dua) Kecamatan yaitu Kecamatan Galesong Selatan dan Kecamatan Galesong Utara, Districk Topejawa, Districk Takalar, Districk Laikang dan Districk Sanrobone menjadi Kecamatan TOTALLASA (Singkatan dari Topejawa, Takalar, Laikang dan Sanrobone) yang selanjutnya berubah menjadi Kecamatan Mangarabombang dan Kecamatan Mappakasunggu. Perkembangan selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2001 terbentuk lagi sebuah Kecamatan yaitu Kecamatan Pattallassang (Kecamatan Ibukota) dan terakhir dengan Perda Nomor 3 Tahun 2007 tanggal 27 April 2007 dan Perda Nomor 5 Tahun 2007 tanggal 27 April 2007, dua kecamatan baru terbentuk lagi yaitu Kecamatan Sanrobone (Pemekaran dari Kecamatan Mappakasunggu) dan Kecamatan Galesong (Pemekaran dari Kecamatan Galesong Selatan dan Kecamatan Galesong Utara). Sehingga dengan demikian sampai sekarang Kabupaten Takalar terdiri dari 9 (sembilan) buah Kecamatan, sebagaimana telah disebutkan terdahulu. Kesembilan kecamatan ini membawahi sejumlah 82 Desa/Kelurahan, dengan jumlah penduduk + 252,275 jiwa.[2]

Geografi

Keadaan Geografi wilayah Kabupaten Takalar terdiri dari pantai, daratan dan perbukitan. Di bagian barat adalah daerah pantai dan dataran rendah dengan kemiringan 0-3 derajat sedang ketinggian ruang bervariasi antara 0–25 m, dengan batuan penyusun geomorfologi dataran didominasi endapan alluvial, endapan rawa pantai, batu gamping, terumbu dan tufa serta beberapa tempat batuan lelehan basal. Sebagian dari wilayah Kabupaten Takalar merupakan daerah pesisir pantai, yaitu sepanjang 74 Km meliputi Kecamatan Mangarabombang, Kecamatan Mappakasunggu, Kecamatan SandraBone, Kecamatan Galesong Selatan, Kecamatan Galesong Kota dan Kecamatan Galesong Utara. Kabupaten Takalar dilewati oleh 4 buah sungai,yaitu Sungai Jeneberang, Sungai Jenetallasa, Sungai Pamakkulu dan Sungai Jenemarrung. Pada keempat sungai tersebut telah dibuat bendungan untuk irigasi sawah seluas 13.183 Ha.
Kabupaten Takalar terletak antara 5031 sampai 50381 Lintang Selatan dan antara 1990221 sampai 1990391 Bujur Timur dengan luas wilayah 566,51 Km2, yang terdiri dari kawasan hutan seluas 8.254. Ha (14,57%), sawah seluas 16.436, 22 Ha (29,01%), perkebunan tebu PT. XXXII seluas 5.333,45 Ha (9,41%), tambak seluas 4.233,20 Ha (7,47%), tegalan seluas 3.639,90 Ha (6,47%), kebun campuran seluas 8.932,11 Ha (15,77%), pekarangan seluas 1,929,90 Ha (3,41%) dan lain-lain seluas 7.892,22 Ha (13,93%). Dengan batas wilayah Kabupaten Takalar sebagai berikut :
  • Sebelah Utara dengan kota Makasar dan Kabupaten Gowa
  • Sebelah Selatan dengan Laut Flores
  • Sebelah Barat dengan Selat Makassar
  • Sebelah Timur dengan Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Gowa
Wilayah Kabupaten Takalar terdiri dari 9 (sembilan) Kecamatan masing-masing :

Potensi Wisata

Objek Wisata Perburuan Rusa

Kegiatan perburuan rusa merupakan kegiatan langka di sulawesi selatan. Sejak dulu kegiatan berburu rusa di desa Barugaya dan Ko'mara sudah sering dilakukan oleh para Bangsawan (Karaeng) pada hutan yang luasnya sekitar 2.000 Hektar. Setiap melakukan perburuan rusa, para Karaeng berkumpul di Baruga (Rumah Panggung) dan mempersiapkan perlengkapan berburu seperti pasukan berkuda, kentongan, dll. Dengan melihat kondisi alam yang masih alami seperti pegunungan, danau, dan hutan, maka selain berburu rusa para pengunjung dalat menikmati pemandangan alam, melakukan kegiatan memancing, memanjat tebing, dan berbagai kegiatan lainnya.[3]

Objek Wisata Sejarah Lapris

Pada tanggal 17 juli 1946 Ranggong Daeng Romo diangkat sebagai Pucuk Pimpinan Laskar Pemberontak Rakyat Sulawesi (lapris) yang beranggotakan 19 organisasi kelaskaran diseluruh Sulawesi Selatan dan Tenggara. Dalam kedudukannya sebagai Panglima Lapris di desa Bulukunyi yang sekarang dijadikan sebagai Monumen Lapris. Monumen Lapris yang dibangun di sebuah bukit didesa Bulukunyi sangat cocok dikunjungi oleh peneliti sejarah perjuangan bangsa dan para wisatawan karena pesona alam disekitar lokasi mendatangkan kesejukan tersendiri bagi pengunjung. Disamping itu, sekitar lokasi terdapat mata air yang dijadikan sebagai tempat permandian yang dikenal permandian alam saluka.

Objek Wisata Topejawa

Panjang Garis Pantai di Kabupaten Takalar sekitar 74 Km. Dari panjang garis pantai tersebut, terdapat 3 (tiga) Objek wisata Pesisir dikabupaten Takalar (Pantai Topejawa, Pantai Galumbaya dan Pantai Ujungkassi) Permandian Alam Topejawa yang panjangnya sekitar 800 meter banyak dikunjungi karena suasana berenang di laut yang menyenangkan, selain itu panorama alamnya yang memukau.
Selain pemanfaatan sarana wisata pada lokasi permandian alam seperti balai-balai, baruga (rumah panggung), pelelangan ikan sertai berbagai fasilitas lainnya. Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas pantai seperti berenang, berjemur, olahraga pantai, membakar ikan segar, berlayar dengan perahu tradisional (balolang), dan aktivitas pantai lainnya.

Objek Wisata Pulau Sanrobengi

Sanrobengi adalah pulau kecil yang memiliki potensi sebagai pusat kunjungan karena selain berpasi putih juga dapat dilakukan kegiatan-kegiatan laut seperti berenang, menyelam, berjemur, memancing, membakar ikan segar, dan berbagai kegiatan laut lainnya. Selain kegiatan laut, pulau Sanrobengi ditunjang oleh sarana pendukung TPI Di Desa Boddia, Kecamatan Galesong, dan dermaga lainnya.

Objek Wisata Terumbu Karang Pulau Tanakeke

Kepulauan Tanakeke terdiri atas Pulau Tanakeke, Bauluang, Satanga, dan Dayang-dayangan menyimpan perpaduan objek wisata alam yaitu agrowisata, berburu/atraksi menangkap ikan, pantai dan penyelam. Pulau-pulau tersebut menyimpan keanekaragaman hayati yang unik, yaitu ikan Baronang, Biawasa, Kepiting Dato, dengan ukuran cangkangnya mencapai 25 cm, hutan bakau, padang lamun yang tumbuh di pasir putih, cocok untuk permandian alam jemur di pasir putih sambil menikmati hidangan khas bakar ikan laut, dan terumbu karangnya yang asri, cocok untuk penyelam.

Objek Wisata Benteng Sanrobone

Pembuatan tembok dan dinding benteng Sanrobone dilakukan oleh Dampang Panca Belong (Raja I Kerajaan Sanrobone) atas perintah Raja Gowa dan dikerjakan oleh rakyat secara gotong royong sekitar abad XVI. Benteng Sanrobone terbuat dari batu bata dan terbentuk perahu dengan panjang sekitar 3,7 km. Benteng tersebut mempunyai 7 pintu benteng yaitu 4 pintu besar searah dengan mata angin dan 3 pintu kecil. Beberapa bukit sejarah di antaranya, Meriam dengan berat sekitar 150 kg, keris pusaka, dan makam Raja Sanrobone (kabbanga) Benteng ini menarik dikunjungi karena bernilai sejarah masa lalu mengenai keberadaan dan perjuangan Kerajaan Sanrobone di Sulawesi Selatan.

Pranala luar

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses tanggal 2013-02-15.
  2. ^ "Sejarah Kab. Takalar". 23 Juli 2012.
  3. ^ "Potensi wisata Kab Takalar". 23 Juli 2012.

Sanrobone

  • Districk Laikang dan Districk Sanrobone menjadi Kecamatan TOTALLASA (Singkatan dari Topejawa, Takalar, Laikang dan Sanrobone) yang selanjutnya berubah menjadi
    10 KB (1.062 kata) - 3 April 2016 11.10
  • Kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan pada abad ke-17. Ia wafat dan dimakamkan di Sanrobone, Sulawesi Selatan. Keturunannya dikemudian hari ikut membentuk masyarakat
    1 KB (63 kata) - 6 Februari 2016 10.05
  • memiliki putra yakni Raja Gowa ke-19 I Mappadulung Daeng Mattimung Karaeng Sanrobone Sultan Abdul Djalil Tumenanga ri Lakiung. Salah satu dari putra Sultan
    8 KB (581 kata) - 22 April 2016 10.07
  • sampai 1677, dan wafat 15 Agustus 1681 I Mappadulu Daeng Mattimung Karaeng Sanrobone Sultan Abdul Jalil Tuminanga ri Lakiyung. (1677-1709) La Pareppa Tosappe
    15 KB (1.490 kata) - 26 April 2016 13.29
  • meliputi Kecamatan Mangarabombang, Kecamatan Mappakasunggu, Kecamatan Sanrobone, Kecamatan Polombangkeng Selatan, Kecamatan Pattallassang, Kecamatan Polombangkeng
    7 KB (827 kata) - 31 Desember 2014 01.08

Benteng

Benteng

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Disambig gray.svg
Benteng Batavia (lukisan oleh Andries Beeckman, sekitar 1656)
Menara sudut benteng Fort Nieuw Victoria di Ambon pada masa Hindia Belanda
Benteng adalah bangunan untuk keperluan militer yang dibuat untuk keperluan pertahanan sewaktu dalam peperangan. Benteng sudah dibangun oleh umat manusia sejak ribuan tahun yang lalu dalam berbagai bentuk dan pada akhirnya berkembang menjadi bentuk yang sangat kompleks.
Di Indonesia, benteng yang masih ada umumnya adalah tinggalan dari kolonialisme Eropa, terutama Belanda.